Tuesday, September 25, 2018

TAFSIR AL QURTHUBI DARI SURAT AL ASHR


Surat AL Ashr adalah Makkiyah, berkata Qatadah surat ini Madaniyyah, diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa surat ini tiga ayat.
Firman Allah والعصر  ada dua persoalan:
Pertama; arti al Ashr adalah Ad Dahr (masa) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas dan yang lainnya.
Sebagaimana kata syair:
( سبيل الهوى وعر وبحر الهوى غمر ... ويوم الهوى شهر وشهر الهوى دهر )
Artinya: “ Jalan cinta itu sangat terjal dan lautan cinta itu sangat deras
Sehari cinta bagai satu bulan, dan sebulan cinta bagi sepanjang masa”

Maksudnya adalah masa yang Allah bersumpah dengannya karena di dalam masa ada peringatan akan perubahan keadaan dan di dalamnya juga ada petunjuk akan sang Pencinpta.
Dikatakan bahwa Al Ashr artinya malam dan siang sebagaimana kata Hamid bin Tsaur
 ( ولن يلبث العصران : يوم وليلة ... إذا طلبا أن يدركا ما تيمما )

“ Ia tidak tinggal selama dua masa yaitu siang dan malam, jika ia mencari keduannya maka tidak akan bisa sempurna”
Ashraani artinya juga bisa pagi dan petang sebagaimana kata penyair:

 ( وأمطله العصرين حتى يملني ... ويرضى بنصف الدين والأنف راغم )
“Ia menangguhkan (hutangnya) di waktu pagi dan petang hingga membosankan diriku
Ia ridlo sebagaian hutangnya tanpa peduli”

Kedua; Berkata imam Malik : Barang siapa bersumpah untuk tidak bicara pada seseorang Ashran maka ia harus tidak berbicara kepadanya satu tahun (agar sumpahnya jatuh).
(bersambung)

Friday, September 21, 2018

Tafsir surat Al Baqarah 173

Menurut imam Alqurthubi ayat ini ada 43 permasalahan;
Pertama: kata innama tujuannya lilhashr (pembatasan), mencakup penafian dan penetapan dengan demikoan ditetapkan apa yang tercantum di dalam ayat dan menafikan selainnya. Pembatasan ini untuk pengharaman karena jatuh setelah ayat. (2: 172)
Setelah menyebutkan hal-hal yang dimilubahkan pada ayat 172, Allah lalu menyebut hal-hal yang diharamkan.

Ayat ini adalah Madaniyah diperkuat ayat lain yang turun di Arafah ( Qs. Al An'am 145) hingga akhir ayat, dengan demikian cukuplah keterangan dari pertama hingga akhir sebagaimana yang dikatakan Ibnu Arabi. Keterangan ini akan datang disurat Al An'am insyallah.

Kedua; al Maitata dibaca I'rab Nashab daripada fiil harrama. Adapun Ma merupakan Ma Kaffah yang boleh kamu artikan bermakna alladzi (yang).

Almaitatu waddamu wa lahmulkhinziiri dibaca rafak karena khabarnya Inna  sebagaimana qiraah Ibnu Abi 'Ablah. adapun harrama ada dlomir yg kembali ke alladzi dan ayat sejenisnya adalah firman Allah:
انما صنعوا كيد ساحر
(طه ٦٩)


Sunday, September 9, 2018

Penerus Estafet Risalah

Dalam muqaddimahnya imam Qurthubi mengatakan: alangkah berhaknya orang yang mengetahui Alqur'an untuk jauh dari larangan-larangannya, selalu mengingat apa yang ia jelaskan, takut kepada Allah  dan bertakwa kepadanya, selalu menghadirkan dan malu kepadanya. Ia telah mengambil beban para rasul dan ia akan menjadi saksi terhadap pemeluk agama-agama lain di hari kiamat.
Tapi ketahuilah sungguh hujjah justru akan berbalik kepada orang yang mengetahuinya lalu melupakannya, bagi orang yang tidak memperdulikannya, diberi ilmu Qur'an tapi tidak bisa ngambil manfaat darinya, membaca larangannya tapi malah ia terjang daripada dosa-dosa dan kejahatan-kejahatan nyata. Sungguh Alqur'an akan menjadi penentangnya kelak.

Monday, March 1, 2010